Guardiola klarifikasi pernyataan soal melukai diri sendiri di wajah

Guardiola klarifikasi pernyataan soal melukai diri sendiri di wajah

Pelatih Manchester City Pep Guardiola. (ANTARA/AFP/DARREN STAPLES)

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memberikan klarifikasi atas komentarnya yang mengundang perhatian publik, yaitu pernyataan melukai diri sendiri di wajah setelah timnya membuang keunggulan tiga gol dalam pertandingan Liga Champions melawan Feyenoord.

Guardiola hadir di konferensi pers pascalaga dengan luka di hidung dan goresan di bagian atas kepalanya. Ketika ditanya mengenai cedera tersebut, Guardiola menjawab dengan menunjukkan gerakan cepat di hidungnya.

“Ya, kuku saya. Di sini.”

Sambil tersenyum, Guardiola menambahkan, “Saya ingin melukai diri sendiri.”

Namun, pada unggahan di media sosial X, Guardiola menjelaskan bahwa komentarnya itu tidak dimaksudkan untuk meremehkan isu serius mengenai melukai diri sendiri. Dalam unggahannya, ia mengungkapkan bahwa cedera di wajahnya itu disebabkan oleh kuku jarinya yang tajam secara tidak sengaja.

“Saya terkejut dengan pertanyaan di akhir konferensi pers tadi malam tentang luka di wajah saya dan menjelaskan bahwa kuku saya yang tajam secara tidak sengaja menyebabkan hal ini,” tulis Guardiola.

“Jawaban saya sama sekali tidak dimaksudkan untuk meremehkan masalah serius tentang melukai diri sendiri. Saya tahu banyak orang menghadapi masalah kesehatan mental setiap hari, dan saya ingin memanfaatkan momen ini untuk menyoroti salah satu cara orang dapat mencari bantuan, yakni dengan menghubungi Samaritans hotline di 116 123 atau mengirim email ke [email protected].”

Baca juga: Pep sulit jelaskan keadaan City setelah diimbangi Feyenoord 3-3

Guardiola saat ini tengah menghadapi salah satu periode terburuk dalam karier kepelatihannya. Manchester City telah mengalami lima kekalahan beruntun di semua kompetisi, sebuah catatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah era kepelatihannya.

Puncaknya terjadi ketika City gagal mempertahankan keunggulan 3-0 hingga menit ke-75 dalam laga melawan Feyenoord, yang akhirnya berakhir dengan skor imbang 3-3. Berdasarkan data Opta, tidak ada tim dalam sejarah Liga Champions yang sebelumnya kehilangan keunggulan tiga gol di menit tersebut dan gagal memenangkan pertandingan.

Kondisi ini semakin diperburuk oleh kekalahan telak 0-4 dari Tottenham Hotspur di Etihad Stadium pada akhir pekan lalu. Tantangan besar berikutnya menanti City, dengan jadwal tandang menghadapi pemuncak klasemen Liga Premier, Liverpool, pada Minggu mendatang.

Pernyataan Guardiola tentang melukai diri sendiri telah memicu diskusi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama di dunia olahraga yang penuh tekanan. Langkah Guardiola untuk memberikan klarifikasi dan menyarankan jalur bantuan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.

Guardiola sendiri dikenal sebagai pelatih yang sangat perfeksionis dan selalu menuntut hasil maksimal dari timnya. Namun, tekanan besar dalam menghadapi ekspektasi tinggi kini tampaknya turut memengaruhi performa tim secara keseluruh an. https://dohowordglas.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*