Chayada Prao-hom, seorang penyanyi asal Thailand, meninggal pada Minggu (8/12/2024) waktu setempat. Ia meninggal usai menjalani tiga sesi pijat, dua di antaranya pijat leher, di sebuah gerai pijat di Udon Thani, provinsi di timur laut Thailand.
Seperti dilansir Bangkok Post, Rabu (11/12/2024), Chayada dinyatakan meninggal karena infeksi darah dan pembengkakan otak sekitar pukul 6 pagi di ruang ICU RS Udon Thani.
Kekasih Chayada, yang namanya dirahasiakan, mengatakan bahwa setelah pertunjukkan pada 5 Oktober 2024, Chayada mengeluhkan sakit punggung. Ia lantas memintanya untuk membawanya ke gerai pihat di Udon Thani Thailand.
“Setelah dipijat, dia mulai merasa mati rasa di separuh tubuhnya dan tidak bisa menggunakan lengan kirinya. Kemudian dia tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya,” kata sang kekasih.
Pada tanggal 6 Noember, Chayada memberi tahu penggemarnya yang khawatir tentang kondisinya via Facebook. Chayada bercerita dia pergi ke gerai pijat yang sama tiga kali dalam waktu sekitar satu bulan.
Pada dua kunjungan pertama, dia diterapi di ruang yang sama oleh tukang pijat yang sama yang memberinya “neck twist”. Pada kunjungan ketiga, Chayada ditangani oleh tukang pijat yang berbeda.
Penduduk asli Udon Thani itu menulis bahwa dia hanya merasakan sakit bahu sebelum pergi ke gerai pijat. Dua hari setelah terapi pertama, Chayada mulai merasakan sakit di bagian belakang kepala dan minum obat pereda nyeri.
Seminggu berselang, dia merasakan mati rasa di lengannya. Dua minggu setelah layanan kedua, Chayada mulai merasakan sakit dan kekakuan di sekujur tubuhnya sehingga dia tidak dapat membalikkan badan di tempat tidur.
“Bagaimanapun, ibu saya adalah seorang tukang pijat dan saya mempelajari pijat Thailand sejak saya masih kecil. Saya sangat menyukai pijat, jadi saya belum punya kecurigaan apapun. Saya pikir ini (sakit di sekujur tubuh) hanya efek dari pijatan yang saya lakukan lagi,” tulis Chayada.
Pada kunjungan ketiga, dia diterapi oleh tukang pijat yang menyebabkan kondisinya bengkak dan memar selama seminggu. Meskipun Chayada terus mengonsumsi obat pereda nyeri, dia kemudian merasakan kesemutan di jari-jarinya dan merasa panas dingin sepanjang waktu.
Rasa kebas itu menyebar ke tubuhnya dan semakin parah. Dua minggu kemudian, Chadaya tidak dapat mengangkat lengan kanannya dan pada saat dia mengunggahnya, ia hanya dapat menggunakan kurang dari 50% tubuhnya.
“Saya ingin kisah saya menjadi pelajaran bagi mereka yang sangat suka dipijat. Saya harus pulih. Saya ingin segera bekerja,” tulis Chayada.
Pada 18 November, kondisi sang penyanyi kembali memburuk. Dia tidak dapat bergerak dan hanya dapat berbaring di tempat tidur sepanjang waktu.
Pacarnya mengatakan ingin mengambil tindakan hukum terhadap gerai pijat tersebut. Akan tetapi, dia mengakui tidak yakin apakah ada cukup bukti untuk melakukannya.