Mencari kerja saat ini semakin sulit. Hal ini mendorong sebagian masyarakat Indonesia beralih dari pekerja formal ke informal serta mencari pendapatan dengan berusaha sendiri atau wirausaha.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, bahwa pada periode Februari 2024, terdapat sekitar 56,56 juta wirausaha di tanah air yang terdiri dari 51,55 juta wirausaha pemula dan 5,01 juta wirausaha mapan. Dimana persentase wirausaha pemula sebesar 91,14% dan wirausaha mapan sebesar 8,86%.
Jumlah tersebut setara dengan 37,86% dari total angkatan kerja Indonesia yang sebanyak 149,38 juta orang.
BPS menyatakan jumlah wirausaha Indonesia didominasi oleh wirausaha pemula. Sebanyak 51,55 juta wirausaha merupakan wirausaha pemula, setara dengan 34,51% dari total angkatan kerja. Lebih lanjut, 29,11 juta di antaranya berusaha seorang diri dan 22,44 juta sisanya dibantu oleh buruh tak tetap/tak dibayar.
Adapun, jumlah wirausaha yang masuk kategori mapan adalah sebanyak 5,01 juta orang. Jumlah tersebut naik 11,6% ketimbang periode Agustus 2023 dan naik 2,04% secara year-on-year (yoy) dibandingkan Februari 2023. Jumlah wirausaha mapan tahun ini mencetak rekor tertinggi sejak tahun 2013 silam.
Diketahui kini jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) makin meningkat. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tercatat sebanyak 63.947 tenaga kerja mengalami PHK hingga Oktober 2024. Angka ini melonjak 20,67% dibandingkan periode September 2024 sebanyak 52.993.
Peningkatan PHK yang disebabkan banyaknya pabrik tutup, mendorong sulitnya mencari pekerjaan. Sehingga mendorong sebagian masyarakat untuk menjadi seorang wirausaha dengan modal nekat dan pas-pasan.