Subsidi kendaraan listrik bakal berakhir di tahun 2024 ini. Pemerintah sudah mempertimbangkan bakal melanjutkan subsidi tersebut di tahun 2025 mendatang.
Kalangan pengusaha memberi bocoran bahwa nilai subsidi motor listrik yang kini sebesar Rp 7 juta bisa menjadi jauh lebih rendah akibat perubahan skema subsidi.
“Kan ini saat ini kan Rp 7 juta nilainya, terus ada isu juga (diubah) mengenai PPNDTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah). Kalau sampai dengan PPNDTP hal ini kan agak kurang menarik ya karena nilainya kalau untuk kendaraan motor itu kecil sekali. Karena kalau PPNDTP itu kan sekitar kalau Rp 20 juta cuma hanya 2 jutaan kan. Sedangkan yang saat ini 7 juta. Harapan kami tetap seperti sebelumnya,” kata Deden dari Manufaktur VR Motor Indonesia ketika rapat kerja dengan Pimpinan Komisi VII DPR, Rabu (9/10/2024).
Seperti diketahui, nilai subsidi untuk motor listrik saat ini merata sebesar Rp 7 juta untuk semua jenis motor, bahkan termasuk jika harga motornya sebesar Rp 10 juta, maka konsumen hanya perlu menebus Rp 3 juta. Sedangkan skema PPNDTP saat ini berlaku untuk insentif untuk mobil listrik, karenanya subsidi mobil Wuling Air yang bernilai Rp 200 jutaan jauh lebih kecil dibanding Ioniq 5 yang hampir Rp 900 juta.
Selain itu, pengusaha juga memberi bocoran skema pemberian subsidi motor listrik ini bakal diklasifikasikan berdasarkan jenis baterai yang digunakan.
“Terkait anggaran di 2025 yang memungkinkan di tahun 2025 itu ada pemisahan antara baterai litium dengan lead acid. Harapan kami subsidi ini berlaku untuk semua, bukan hanya yang litium maupun lead acid. Tapi sama seperti sebelumnya, litium dan lead acid. Karena kan arahannya kita ingin menggantikan kendaraan combustion engine menjadi kendaraan listrik,” sebut Deden.
Subsidi ini bertujuan agar ada peralihan kendaraan bensin menuju listrik. Selain itu, industri kendaraan juga diharapkan bisa ikut terkerek naik akibat penyerapan yang terjadi pada industri dalam negeri. Namun, pengusaha juga mengeluhkan sistem persyaratan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang berlaku saat ini.
“Kami harapannya ingin persyaratan KBLBB ini dipermudah. Jadi kalau yang sebelumnya itu ada kayak persyaratan foto yang harus benar-benar clear gitu ya, konsumen harus benar-benar detail gitu ya, jadi ini agak-agak dipermudah. Intinya bahwa si konsumen tersebut adalah benar pengambil sesuai dengan STNK-nya,” ujar Deden.