Pedagang Tanah Abang berharap kondisi damai demi pulihnya perdagangan

Pedagang Tanah Abang berharap kondisi damai demi pulihnya perdagangan

Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengharapkan situasi di Ibu Kota kembali damai sehingga aktivitas perdagangan dapat berjalan normal pascademonstrasi beberapa hari lalu.

Salah satu pedagang busana muslim di Blok G bernama Mariana (58) mengakui penjualannya menurun sejak Senin (1/9) menurun setelah aksi massa pada 28-31 Agustus 2025.

“Kami berharap situasi terus kondusif, biar pembeli tidak takut lagi datang. Kalau ramai lagi, pasti bisa pulih,” kata Mariana di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa.

Dia mengaku hampir 40 tahun berdagang di Tanah Abang dan baru kali ini merasakan penurunan omzet yang signifikan.

“Biasanya bisa dapat minimal Rp800 ribu per hari, tapi sekarang paling Rp200 ribu. Kemarin (penjual) banyak yang tutup, masih pada takut,” ujar Mariana.

Hal serupa disampaikan Richard (45), pedagang kain yang sudah berjualan selama delapan tahun. Dia menceritakan unjuk rasa beberapa waktu lalu itu berdampak besar terhadap pendapatannya karena terpaksa harus menutup gerainya lebih dari dua hari.

“Saat demo, saya tutup jam 1 siang, lalu besoknya tidak buka karena situasi (belum aman). Semoga ke depan damai. Demo silakan, tapi jangan anarkis. Kita pelaku ekonomi kan butuh situasi kondusif,” tutur Richard.

Kendati demikian, dia mengaku tetap optimistis penjualan akan kembali normal.

“Kemarin memang sempat tutup karena demo, tapi sekarang saya buka lagi. Semoga minggu depan sudah mulai ramai,” harap Richard.

Sementara itu, Ferdi (30), karyawan toko di Blok B, menuturkan sekitar 30 persen pedagang memilih menutup toko sejak Kamis, 28 Agustus.

Saat ini, sambung dia, meskipun situasi sudah kondusif, ketakutan masih dapat dirasakan oleh pedagang dan juga pembeli.

“Dari luar mungkin kelihatannya (Tanah Abang) tidak aman, padahal sebenarnya situasi aman-aman saja untuk belanja. Tapi karena informasi di media sosial, orang jadi enggan ke sini,” imbuh Ferdi.

Tak jauh berbeda, pedagang pakaian pria bernama Hendra (50) juga mengakui pendapatannya menurun hingga 70 persen akibat demonstrasi tersebut.

“Berdampak banget, masyarakat takut ke pasar. Harapan saya damai saja, biar lancar,” ungkap dia.

Kondisi paling parah dialami oleh Idrus (51), pedagang kain, yang mengalami penurunan omzet mencapai 100 persen.

“Sebelum demo, omzet bisa Rp3 juta sampai Rp5 juta sehari. Dua karyawan saya sekarang terpaksa diliburkan. Kalau (demonstrasi) berlanjut, bisa banyak pedagang semakin rugi,” terang Idrus.

Dia pun berharap agar situasi semakin kondusif sehingga penjualannya kembali meningkat.

“Kalau aman terus, orang-orang mungkin akan belanja lagi,” pungkas Idrus.

Pada Selasa, pukul 08.19 hingga 11.00 WIB, sejumlah kios di seluruh blok Pasar Tanah Abang tampak buka, namun sebagian pedagang masih memilih menutup toko mereka. Pengunjung juga tampak berbelanja di beberapa blok pasar tersebut.

Salah satu pengunjung, Ida (52), mengaku tidak merasa khawatir ataupun takut sehingga tetap berani berbelanja di Tanah Abang.

“Saya rasa (situasi) sudah aman, di sini juga saya lihat (Tanah Abang) aman-aman saja,” kata ibu rumah tangga tersebut.

kera4d

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*