
Nubia akhirnya secara resmi merilis Nubia Air, yang sebelumnya ponsel ini dirumorkan mirip dengan ponsel unggulan Apple yaitu iPhone 17 Air.
Ponsel pintar ini digadang-gadang Nubia sebagai ponsel ramping yang memiliki ketebalan 5,9 milimeter menyiapkan diri sebagai pesaing dari Pova Slim 5G dari Tecno.
Berdasarkan laporan Gizmochina, Jumat (5/9), Nubia Air mengusung layar AMOLED 6,78 inci beresolusi 1,5K dan refresh rate 120Hz yang mulus. Layarnya juga mencapai kecerahan puncak 4.500 nits dan dilindungi oleh lapisan Gorilla Glass 7i.
Layarnya terasa sekelas ponsel flagship, namun Nubia memangkas spesifikasi lainnya dalam hal performa karena ponsel ini hanya dibekali chip entry-level dari Unisoc T8300, dipadukan dengan RAM 8GB yang dapat diperluas dengan RAM virtual hingga 12GB dan memori penyimpanan internal 256GB.
Dalam hal kamera, perangkat ini dibekali kamera utama 50 MP yang didukung EIS dan digabungkan dengan dua sensor sekunder. Sementara untuk kamera swafoto-nya berukuran 20 MP.
Nubia juga menyematkan banyak fitur canggih berbasis AI untuk melengkapi performa fotografinya seperti AI Super Night, HDR, mode VLOG, Magic Editor, dan Magic Eraser.
Hal menarik lainnya yang ditawarkan dari ponsel tipis ini adalah sertifikasi atas ketahanan debu dan air yang lengkap mulai dari IP68, IP69, hingga IP69K. Dengan beragam sertifikasi ini, artinya Nubia Air terlindungi dari debu, air, dan bahkan semprotan bertekanan tinggi.
Perangkat ini juga dilengkapi fitur AI untuk terjemahan real-time selama panggilan, percakapan tatap muka, dan bahkan fitur AI peredam bising dan gema untuk meningkatkan kejernihan panggilan.
Ponsel pintar ini memiliki daya berkapasitas 5.000mAh, namun Nubia belum membagikan detail mengenai kecepatan pengisian dayanya. Nubia Air dibanderol dengan harga 279 dolar AS (sekitar Rp4.400.000) untuk varian RAM 8GB dan ROM 256GB.
Ponsel pintar ditawarkan dengan tiga pilihan warnanya meliputi Titanium Black, Streamer Black, dan Titanium Desert. Penjualan akan dimulai di Eropa bulan ini, diikuti oleh Asia Tenggara, Amerika Latin, Timur Tengah, dan wilayah lainnya akhir tahun ini.