Mistis! Geger Presiden di Negara Maju Ini Main Dukun, Begini Ceritanya

A shaman holds sweet potatoes and an instrument during a shamanic ritual calling for the earth's protection from contamination, one day before Earth World Day on San Cristobal hill in Lima, Peru, Friday, April 21, 2023. (AP Photo/MartÌn MejÌa)

Perdukunan atau kepercayaan atas dukun (shaman) tak hanya dilakukan oleh rakyat kecil, tetapi juga orang sekaliber penguasa negeri. Hal ini terjadi pada sederet pemimpin di Korea Selatan. 

Dalam pewartaan Korean Herald, dikutip Sabtu (11/1/2025), politik dan perdukunan sering dilakukan para pejabat sekelas presiden dari masa ke masa. Konon ini dilakukan untuk membuat keputusan penting guna menjalankan kegiatan di masa kini dan prediksi situasi masa depan. 

“Secara historis, negara mengandalkan ramalan saat membuat keputusan penting, seperti berperang,” kata Lee Jun-Han, Guru Besar Politik dan Hubungan Internasional di Incheon National University, kepada Korean Herald.

Kasus terbaru, misalkan, dirumorkan Presiden Korsel ke-13, Yoon Suk Yeol, bermain dukun. Tak lama setelah pelantikan, presiden yang baru saja terlibat skandal kudeta itu dirumorkan akan memindahkan kantor kepresidenan dan rumah dinas atas saran dukun. 

Seorang anggota parlemen oposisi utama Partai Demokratik Korea, Boo Seung-Chan, menyebut seorang dukun sudah mengunjungi Hannam-Dong, kawasan makmur untuk lokasi potensial kediaman presiden.

Meski sudah dibantah Istana, rumor ini menjadi bola liar yang meyakinkan publik bahwa sejarah politik Korea Selatan berkaitan dengan dukun. Jauh sebelum kasus ini, pada dekade 1960-an, Presiden Korsel Park Chung Hee (1962-1979) juga dirumorkan hal sama. 

Dalam situs berita Yonhap, dikutip Sabtu (11/1/2025), Park Chung Hee pernah mengandalkan ramalan dukun untuk menentukan kebijakan penting, seperti darurat militer, penangguhan konstitusi, hingga pembubaran Majelis Nasional (DPR-nya Korsel). Banyak orang percaya kebijakan tersebut diperoleh atas ramalan dukun yang berada di dekat Istana Kepresidenan.

Selain Park Chung Hee, Presiden Korsel ke-8, Kim Dae-Jung, juga dirumorkan melakukan hal-hal sama. Semasa jabatan, diketahui dia memindahkan makam ayahnya supaya bisa memenangkan pemilihan presiden untuk masa jabatan kedua usai mendatangi dukun. Lalu, Presiden Korsel ke-11, Park Geun-hye, juga melakukan nasib sama. 

Selama berkuasa, dia memiliki orang kepercayaan bernama Choi Soon-sil. Jika ditelusuri latar belakangnya, Choi sangat kental dengan perdukunan. Ayah Choi dikenal di Korsel sebagai salah satu cenayang dan utusan Tuhan. Diduga kuat, Choi kerap memberikan nasehat mistis kepada Park selama berkuasa, sekalipun kita tahu kekuasaan patron terdekatnya itu berakhir pemakzulan.

Berbagai rumor tersebut memang selalu dibantah otoritas resmi. Namun, rumor politik dan perdukunan akhirnya menjadi bola liar dan gosip-gosip jalanan di antara rakyat Korea Selatan. Bahkan, ketika memasuki masa Pemilu, banyak calon presiden yang melakukan aksi mistis secara terbuka. 

Ambil contoh, Capres Yoon Suk Yeo. Pada 2021, di waktu debat terbuka dia menunjukkan huruf mandarin berkelir hitam di telapak tangannya. Ini dilakukan sesuai saran dukun dan tak disangka, Yoon berhasil menang Pemilu dan jadi Presiden Korsel ke-33. 

Bagaimana di Indonesia?

Perpolitikan di Indonesia juga dirumorkan dengan perdukunan, sekalipun semua itu tak ada bukti langsungnya dan hanya menjadi gosip-gosip jalanan. Rumor tersebut paling kencang mendera Presiden Soekarno. Salah satunya terkait cerita kesaktian Soekarno yang menyembuhkan anak dari air ledeng. 

Dalam otobiografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat (1965) yang ditulis Cindy Adams, proklamator itu bercerita pernah suatu waktu ada petani datang kepadanya untuk meminta air. Si petani percaya air pemberian Soekarno punya zat-zat keajaiban yang bakal menyembuhkan.

“Dia yakin anaknya akan meninggal kalau tidak memperoleh obat dariku,” katanya.

Soekarno pun memberikan air ledeng dan ajaibnya anak itu tak lama sembuh. Soal ini, Soekarno sendiri tidak membantah dan justru mengakui dirinya percaya dengan hal-hal mistik. Dia percaya hari baik, hari sial, dan jimat pembawa berkah. 

Hanya saja, dia juga sebal kalau selalu dianggap banyak orang sebagai sosok sakti mandraguna. Padahal, dia hanya orang biasa saja. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*