Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyambangi booth Shopee dalam Festival Jalin Lokal 2024 di Jakarta pada Kamis (5/12). (ANTARA/dok.istimewa)
Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman dalam Festival Jalin Lokal 2024 di Jakarta pada Kamis (5/12) menekankan bahwa istilah “pelaku UMKM” tak tepat lagi disampaikan di depan publik.
Dia meminta seluruh kalangan termasuk di internal kementeriannya untuk mengganti istilah “pelaku UMKM” menjadi “pengusaha UMKM”.
“Sekali lagi saya ingin mengingatkan, kita tidak ingin menyebut saudara-saudara kita dengan kata ‘pelaku’ karena kesannya kalau pelaku itu negatif sekali,” kata Maman.
Maman menyebutkan bahwa hampir tidak ada kata pelaku yang dipadankan dengan kata-kata positif.
“Pelaku titik titik, pelaku ini, itu. Jadi mulai sekarang kami kementerian UMKM akan menyebut bapak-bapak dan ibu-ibu (para pengusaha UMKM) semua pengusaha mikro, pengusaha kecil, dan pengusaha menengah,” kata Maman.
“Mudah-mudahan perubahan cara pandang ini jadi awal tonggak kita dalam memposisikan para pengusaha,” sambungnya.
Jalin Lokal 2024 merupakan wadah bagi para pengusaha yang masih berstatus mikro, kecil dan menengah mendapatkan fasilitas berupa business matching dengan mitra strategi, hingga membuka jaringan agar usaha mereka makin bertumbuh.
Pemerintah berkeinginan semua pengusaha UMKM menaikkan skala, dari sisi produksi hingga pendapatan mereka. Salah satunya, kata dia, berkolaborasi dengan perusahaan teknologi dalam hal ini ecommerce yang mana kini diketahui belanja online telah menjadi tren di tengah-tengah masyarakat.
“Kami sadar sekali ada sebuah tantangan zaman, tantangan kekinian yang tidak bisa kita hindari. Mau sehebat apapun produksi (UMKM) mau sehebat apapun produk yang bapak-bapak, ibu-ibu punya tapi kalau kita tidak beradaptasi dengan tantangan zaman beradaptasi dengan teknologi tentunya kita akan tertinggal,” kata Maman. https://yertakanhold.org