KKP: Penerapan CBIB pacu produktivitas budidaya udang di Kebumen

KKP: Penerapan CBIB pacu produktivitas budidaya udang di Kebumen

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) berhasil memacu produktivitas budidaya udang di Kebumen, Jawa Tengah, sebagai bukti efektivitas standar mutu dalam sektor perikanan budidaya.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu (Tebe) dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan modeling tambak Budi Daya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen terus menunjukkan kinerja positif sejak diresmikan pada Maret 2023.

Tebe menyebutkan sejak awal tahun sampai Juli 2025, BUBK Kebumen berhasil mencatatkan total produksi udang vaname sebanyak 327 ton.

“Kami dapat terus melakukan panen udang vaname berkat penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) sesuai standar. Hasilnya bisa kita lihat sendiri, produktivitasnya terus meningkat dari waktu ke waktu,” kata Tebe.

Ia menegaskan udang yang dihasilkan BUBK Kebumen aman dikonsumsi dan bebas residu antibiotik karena seluruh proses budidaya menerapkan prinsip CBIB.

Menurut dia, hal itu menjadi bukti kegiatan budidaya perikanan bisa dilakukan secara sehat dan bertanggung jawab.

Lebih lanjut Tebe mengajak para pelaku usaha meniru pendekatan budidaya yang diterapkan di BUBK Kebumen. Dengan menerapkan CBIB, hasil udang akan lebih diterima pasar karena terjamin mutunya.

Ia menambahkan modeling BUBK Kebumen ini membuktikan bahwa budidaya ramah lingkungan dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip ekonomi biru bukan hal yang mustahil.

“Ke depan kita harapkan dapat terus mencapai target,” ucap Tebe.

Koordinator BUBK Kebumen, Gde Budha Adnyana Yasa, menjelaskan saat ini BUBK Kebumen mengelola lahan tambak seluas kurang lebih 65 hektare, dengan 23,5 hektare merupakan lahan produksi aktif yang terdiri dari 139 unit kolam.

Tahun itu, kata Gde, tambak telah memasuki siklus budidaya kedua, yang menunjukkan keberlanjutan sistem produksi sejak awal beroperasi.

Ia menyebut dengan menerapkan CBIB, biosekuriti yang ketat, penggunaan pakan berkualitas terdaftar di KKP tanpa antibiotik, serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan pelestarian vegetasi cemara laut, pihaknya membuktikan budidaya udang dapat dilakukan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selama periode Januari hingga Juli 2025, BUBK Kebumen telah berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Perikanan Budidaya sebesar Rp402.481.744 (Rp402,48 juta).

Bupati Kebumen Lilis Nuryani menyebut operasional BUBK Kebumen menyerap banyak tenaga kerja lokal dan meningkatkan perekonomian daerah.

“Sebagian besar tenaga kerja di kawasan BUBK Kebumen merupakan masyarakat lokal. Ini juga menjadi tempat belajar bagi para pembudidaya yang ingin menerapkan budidaya udang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Lilis.

Kendati demikian, Lilis tidak menyebutkan secara detail angka penyerapan kerja tersebut.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengutarakan pembangunan modeling BUBK Kebumen merupakan turunan dari program ekonomi biru yang diinisiasi KKP.

Program itu sebagai percontohan budidaya udang yang produktif, modern dan ramah lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*