Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan negara berkembang menjadi korban dari situasi dunia terkini. Jutaan rakyat hadapi kesulitan yang harus ditangani lebih cepat.
“Jutaan rakyat negara berkembang yang paling merasakan kesulitan,” ungkap Jokowi dalam Joint Leaders’ Session High Level Forum On Multi Stakeholders Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2 2024, Bali, Senin (2/9/2024)
Situasi terkini, kata Jokowi tidak menuju ke arah yang lebih baik. Banyak persoalan yang tidak terselesaikan, baik dari sisi geopolitik hingga ekonomi.
“Kita semua hendak menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh dengan tantangan baik tantangan perlambatan ekonomi dan tingkat pengangguran dan inflasi yang belum membaik,” terangnya.
“Maupun ketegangan geopolitik yang terus berlanjut yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan menggangu rantai pasok global,” tegas Jokowi.
Sejumlah pemimpin negara dan delegasi dari negara-negara sahabat dan negara di Afrika hadir dalam pertemuan tersebut. Di antaranya adalah Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao dan Perdana Menteri Eswatini Russel Mmiso Dlamini; Wakil Presiden Zimbabwe, Kembo Campbell Dugishi; dan Presiden Provinsi Zanzibar, Tanzania Hussein Ali Mwinyi.
Jokowi menuturkan, sebagai negara berkembang sudah seharusnya kawasan ini bersatu untuk menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh ketidakpastian.
“Sangat disayangkan di saat seperti ini solidaritas internasional justru menurun, semangat multilateralisme itu semakin dikesampingkan dan pragmentasi semakin melebar, dan pada akhirnya negara berkembang adalah yang paling berdampak,” ujarnya..