
Harga emas naik pada perdagangan pada hari ini, Jumat (14/2/2025) atau bertepatan dengan Hari Valentine. Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberlakukan tarif balasan terhadap negara-negara yang mengenakan pajak impor AS mendorong kekhawatiran akan eskalasi perang dagang global, sehingga meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven.
Pada perdagangan hari ini, Jumat (14/2/2025) pukul 18.40 WIB harga emas spot naik 0,23% ke level US$2.935,82 per troy ons, mendekati rekor tertinggi US$2.942,70 yang dicapai pada Selasa (11/2). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,5% ke US$2.960,40 per troy ons.
Penguatan ini memperpanjang tren positif emas. Pada Kamis (13/2/2025), harga emas ditutup menguat 0,87% di posisi US$ 2.929,03 per troy ons. Harga penutupan tersebut adalah yang tertinggi sepanjang masa.
Presiden Trump pada Kamis (13/2) menginstruksikan tim ekonominya untuk merancang kebijakan tarif balasan terhadap negara-negara yang mengenakan pajak atas impor AS, termasuk China, Jepang, Korea Selatan, dan Uni Eropa. Kebijakan ini memicu ketidakpastian pasar dan menjadi pendorong utama kenaikan harga emas pekan ini.
Kebijakan tarif Trump bisa memicu ketidakpastian sehingga permintaan emas akan meningkat.
“Pengumuman Trump mengenai tarif balasan menciptakan kekhawatiran perang tarif yang berpotensi mengganggu perekonomian global, sehingga meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai,” ujar Ajay Kedia, Direktur Kedia Commodities yang berbasis di Mumbai, dikutip dari CNBC International.
Namun, Kedia juga memperingatkan bahwa pasar emas saat ini berada dalam kondisi overbought, yang dapat memicu aksi ambil untung jika harga mendekati level psikologis US$3.000 per troy ons.
Di sisi lain, data ekonomi AS menunjukkan tren inflasi yang kembali menguat. Indeks harga produsen (PPI) untuk Januari mencatat kenaikan signifikan, setelah data inflasi konsumen pada Rabu (12/2) menunjukkan laju pertumbuhan harga tercepat dalam hampir satu setengah tahun terakhir.
Data ini memperkuat ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) tidak akan memangkas suku bunga sebelum paruh kedua tahun ini. Meskipun emas secara tradisional dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, daya tariknya dapat berkurang jika suku bunga naik.
“Perkembangan positif dalam perang dagang AS-China, de-eskalasi konflik Rusia-Ukraina atau Israel-Hamas, atau data ekonomi AS yang kuat sehingga membuat The Fed menunda pemangkasan suku bunga bisa menjadi faktor yang menekan harga emas. Namun, skenario-skenario ini tampaknya belum akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Ilya Spivak, Kepala Makro Global di Tastylive.
Selain emas, harga perak spot melonjak 1,9% ke US$32,97 per troy ons. Harga platinum naik 0,8% ke US$1.002,95 per troy ons, sementara palladium menguat 0,7% ke US$1.000,82 per troy ons. Ketiga logam mulia tersebut juga berada di jalur kenaikan mingguan.