Dikecam Habis-habisan, Google Tarik Iklan Olimpiade Paris 2024

Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

Google menarik iklan Olimpiade untuk chatbot Gemini setelah mendapat kecaman karena menggambarkan anak kecil yang menulis surat penggemar dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Iklan yang berjudul “Dear Sydney” itu memperlihatkan ayah seorang gadis yang meminta chatbot AI untuk membantu menulis surat kepada atlet favoritnya, pelari gawang dan sprinter AS Sydney McLaughlin-Levrone.

Google meluncurkan Gemini, yang sebelumnya dikenal sebagai Bard tahun lalu menyusul melonjaknya popularitas ChatGPT milik OpenAI.

“Gemini, bantu putriku menulis surat yang memberi tahu Sydney betapa inspiratifnya dia,” kata sang ayah dalam iklan.

Iklan tersebut kemudian menampilkan draf yang dibuat Gemini secara singkat dan ditutup dengan rekaman gadis kecil yang berlari di lintasan dengan teks yang bertuliskan “Sedikit bantuan dari Gemini.”

Cuplikan iklan masih bisa ditonton di YouTube, tapi telah ditarik dari siaran udara yang sudah ditayangkan berulang kali pada minggu pertama Olimpiade 2024.

“Meskipun iklan tersebut telah diuji dengan baik sebelum ditayangkan, mengingat umpan balik yang diterima, kami telah memutuskan untuk menghapus iklan tersebut dari rotasi Olimpiade kami.” ujar juru bicara Google dalam keterangan, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (5/7/2024).

Google mengatakan pihaknya masih melihat aplikasi Gemini sebagai alat bantu untuk menyediakan “titik awal” dalam menulis ide.

“Kami percaya bahwa AI dapat menjadi alat yang hebat untuk meningkatkan kreativitas manusia, tetapi tidak akan pernah dapat menggantikannya. Tujuan kami adalah untuk menciptakan kisah autentik yang merayakan Tim USA,” jelas pihak Google.

Google sebelumnya membela iklan tersebut. Namun, reaksi keras terus berlanjut karena orang-orang menuduh raksasa teknologi asal AS itu mendorong penggunaan otomatisasi alih-alih kreativitas manusia, terutama pada anak-anak.

“Saya dengan tegas menolak masa depan yang diiklankan Google,” tulis Shelly Palmer, profesor media canggih di Sekolah Komunikasi Publik SI Newhouse Universitas Syracuse, dalam posting blog.

“Teknologi ini menghadirkan masa depan monokultural di mana kita melihat semakin sedikit contoh pemikiran manusia asli,” tulisnya.

Google bukan satu-satunya perusahaan yang menghadapi kritik karena iklan yang mempromosikan tugas kreatif dengan AI.

Dalam iklan baru-baru ini, Apple memperlihatkan mesin press hidrolik yang menghancurkan alat musik dan kaleng cat untuk memperlihatkan iPad Pro barunya. Perusahaan tersebut akhirnya meminta maaf dan menarik iklan tersebut dari televisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*