Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait rencana pemerintah yang bakal meluncurkan produk baru berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
Adapun, BBM tersebut rencananya akan diluncurkan mulai 1 September 2024 ini dan digadang-gadang bakal mempunyai kandungan rendah sulfur dibandingkan BBM bersubsidi yang ada saat ini.
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa peluncuran produk BBM baru ini tak terlepas dari keinginan pemerintah, terutama untuk menghadirkan BBM yang lebih ramah lingkungan.
“Dadan menyatakan bahwa pemerintah berencana menyediakan BBM yang lebih bersih, tanpa memutuskan apakah akan disubsidi, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa.”.
Pemerintah akan tetap memastikan ketersediaan dan harga terjangkau BBM. Harga BBM akan disesuaikan dengan kandungan sulfur dan skema penjualan baru sedang dipertimbangkan oleh pihak terkait.
“Solar dengan kandungan sulfur 50 dan 10 sedang dipertimbangkan. Harga akan disesuaikan dengan kualitasnya. Persediaan, ukuran, dan distribusinya sedang dipastikan. Direktur KPI, Taufik Adityawarman, menyatakan produk baru akan dijual di 3 SPBU Jakarta terlebih dahulu untuk penyesuaian ekonomi, sambil menunggu informasi lebih lanjut dari Dadan.”.
Di Jakarta terdapat 3 SPBU yang mengambil BBM ultra low sulfur dari kilang Balongan. KPI, siap untuk memproduksi BBM baru dengan sulfur rendah karena kilang Pertamina mampu memproduksi 900 ribu barel per bulan. Masih belum jelas apakah BBM baru tersebut akan disubsidi oleh pemerintah atau tidak.