Rusia Buka Suara soal Gencatan Senjata Gaza, Nyatakan Sikap Ini

Tok! Israel-Hamas Deal Gencatan Senjata Gaza

Rusia ikut buka suara terkait kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Negeri Beruang Merah berharap hal itu dapat membawa “stabilisasi jangka panjang” dan menciptakan kondisi untuk “penyelesaian politik yang komprehensif” antara Israel dan Palestina.

Pernyataan ini muncul setelah Qatar, sebagai mediator utama, mengumumkan bahwa Israel dan gerakan Islam Palestina Hamas telah menyetujui gencatan senjata di Gaza yang akan dimulai pada Minggu, disertai dengan pertukaran sandera dan tahanan setelah lebih dari 15 bulan konflik.

Dilansir AFP, Kamis (16/1/2025), Kremlin mengatakan bahwa pihaknya “menyambut” kesepakatan tersebut, meskipun menunjukkan sikap hati-hati setelah tuduhan Israel bahwa Hamas mundur dari kesepakatan yang rapuh ini.

“Setiap penyelesaian yang mengarah pada gencatan senjata, mengakhiri penderitaan rakyat Gaza, dan meningkatkan keamanan Israel hanya bisa disambut,” kata juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov. “Tetapi mari kita tunggu finalisasi dari proses tersebut,” tambahnya.

Juru bicara kementerian luar negeri, Maria Zakharova, mengatakan kepada wartawan bahwa kesepakatan tersebut adalah “langkah praktis penting menuju stabilisasi jangka panjang di zona konfrontasi Palestina-Israel”. Dia juga berharap bahwa ini dapat menjadi dasar bagi “pembentukan proses penyelesaian politik yang komprehensif atas masalah Palestina.”

Sebelumnya, mediator utama, Qatar, pada Rabu (15/1/2025) mengatakan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata di Gaza yang akan dimulai pada Minggu (19/1/2025), bersama dengan pertukaran sandera dan tahanan setelah lebih dari 15 bulan perang.

Amerika Serikat juga mengumumkan kesepakatan tersebut, yang sebagian besar mereproduksi kerangka kerja dari cetak biru yang dipresentasikan oleh Presiden Joe Biden pada Mei 2024.

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, Perdana Menteri Qatar, mengatakan bahwa 33 sandera Israel akan dibebaskan pada fase pertama kesepakatan yang berlangsung selama 42 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*