Dolar AS Perkasa, Jalan Rupiah Masih Berat!

Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)

Perjalanan rupiah untuk menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berat akibat indeks dolar AS terus perkasa.

Merujuk Refiniv, mata uang Garuda mengakhiri perdagangan pada akhir pekan ini, Jumat (22/11/2024) di posisi Rp15.870/US$, dalam sehari menguat 0,31%, tetapi belum bisa menutup pelemahan dalam sepekan sebesar 0,13%, ini melanjutkan depresiasi pekan sebelumnya yang lebih dari 1%.

Tantangan eksternal dari keperksaan indeks dolar AS masih menjadi penghambat bagi gerak rupiah. CNBC Indonesia memantau hingga akhir pekan ini, DXY terus menanjak ke atas level 107 yang merupakan titik tertinggi-nya selama dua tahun terakhir.

Kuatnya dolar AS terjadi akibat efek pasca kemenangan Trump yang membuat pelaku pasar menanti kebijakan proteksionisnya terkait penerapan tarifi impor dan janji efisien anggaran pemerintah AS yang dinilai akan mengurangi defisit.

Sementara, ekspektasi untuk penurunan suku bunga Desember dari Federal Reserve AS telah berkurang, dengan kemungkinan sekarang menurut CME Fed Watch Tool dii 53%, peluang ini menurun tajam dari 82,5% dalam seminggu.

Beberapa pembuat kebijakan Fed minggu ini menyatakan kekhawatiran bahwa kemajuan inflasi mungkin telah terhenti dan menganjurkan untuk berhati-hati, sementara yang lain menekankan perlunya pemotongan suku bunga yang berkelanjutan.

Dengan pergeseran kebijakan yang sedang berlangsung, dan risiko inflasi dari tarif perdagangan yang diusulkan Presiden terpilih AS Donald Trump, maka kekuatan dolar AS akan sulit turun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*