Suami & Istri Pisah Ranjang Bisa Jadi Solusi Tidur Berkualitas?

Ilustrasi tidur

Kesehatan mental dan fisik manusia dapat berpengaruh dari kualitas tidur yang dijalani. Saat tidur, tubuh dan pikiran manusia akan beristirahat. Dengan begitu, sel-sel yang rusak akan membaik serta dapat membuang zat-zat berbahaya dan mengembalikan energi untuk aktivitas selanjutnya. Maka, tidur sudah menjadi kebutuhan harian manusia.

Penting halnya untuk mengutamakan kualitas tidur Anda sehari-hari. Shelby Harris, seorang psikolog klinis berlisensi dan direktur kesehatan tidur di Sleepopolis, bahkan menyarankan pasangan suami-istri untuk berpisah ranjang jika dibutuhkan. Hal ini untuk menghargai hubungan dan kesehatan, bukan karena adanya permasalahan, berikut dikutip dari CNBC Make It.

Keputusan untuk melakukan ‘sleep divorce‘ tentu didasari beberapa faktor tertentu. Pertimbangan yang perlu dilakukan jika diantaranya memiliki pola tidur yang berbeda. Ketika seseorang memilih waktu tidurnya di pagi hari dan sang pasangan di malam hari. Hal ini supaya tidak mengganggu waktu istirahat keduanya.

Apabila memiliki preferensi yang berbeda dalam menentukan suhu ruangan, tempat tidur, dan lain-lain, sleep divorce juga dapat menjadi salah satu solusinya. Selain itu, terapkan sleep divorce jika terjadi kebiasaan yang dapat mengganggu saat tidur. Seperti mendengkur dengan keras dan banyak bergerak ketika tidur.

Sebelum benar-benar memutuskan untuk tidur di ranjang yang berbeda dengan pasangan, Harris menyarankan untuk tetap mencoba menyelesaikan masalah yang ada. Diskusikan solusi terbaik dari kebiasaan tidur pasangan Anda. Apabila sleep divorce adalah solusi terbaik, pastikan keduanya berada di satu keputusan yang sama dan saling menguntungkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*