Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang investasi di sektor minyak dan gas (migas) dengan menawarkan sebanyak 60 blok migas baru yang siap dikembangkan. Tawaran ini mencakup 14 wilayah kerja potensial yang telah ditawarkan dan akan ditawarkan sejak 2024 hingga 2028.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Ariana Soemanto, menjelaskan bahwa berdasarkan dari hasil 34 studi bersama yang dilakukan, Indonesia memiliki tabungan area migas hingga 60 blok yang siap dikembangkan selama empat tahun ke depan.
“Dari 34 joint study yang kita punya ini, kita juga punya tabungan area migas ada 60 blok migas yang kita siapkan 4 tahun ke depan, sehingga bapak ibu KKKS silakan untuk submit kerja sama dengan kita dengan SKK Migas untuk menjadikan area-area ini blok migas baru lagi dan tentu dengan insentif yang menarik,” ujar Ariana dari keterangan tertulis, dikutip Senin (28/10/2024).
Salah satu daya tarik dalam penawaran ini adalah fleksibilitas mekanisme kontrak. Dalam hal ini, pemerintah tidak lagi terpaku pada skema gross split.
“Kita tidak lagi seperti dulu memaksakan untuk menggunakan gross split saja, sekarang kita pilih fleksibilitas. Kasih opsi cost recovery silakan, gross split pun juga gross split yang baru yang sudah bagus splitnya up to 50%,” ujar Ariana.
Selain itu, pemerintah juga memberikan beberapa kemudahan, seperti direct offer tanpa perlu joint study dan kesempatan eksplorasi di area terbuka. Investor juga dapat memperpanjang periode eksplorasi hingga lebih dari 10 tahun.
“Artinya fleksibilitas ini diberikan oleh pemerintah kalau enggak ada fasilitas itu ya ini juga nggak akan menemukan 5 TCF itu (Penemuan Cadangan Gas di WK North Ganal Kaltim),” lanjut Ariana.
Dalam upaya menarik minat investor, pemerintah juga tengah mengkaji potensi perubahan dalam skema signature bonus menjadi komitmen eksplorasi.
“Kemudian, perpanjangan kontrak itu sebisa mungkin kita syaratkan agar ada eksplorasi open area. Tentu ini kita masih diskusi dengan Pak Dadan (Plt. Dirjen Migas) juga, sampai pagi ini juga dengan SKK Migas bagaimana peluang menerapkan ini. Kemudian upaya lain multi client study,” tutup Ariana.