Sebuah serangan udara Israel di kota Sidon, Lebanon selatan, pada Jumat (9/8/2024) menewaskan seorang komandan Hamas. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh kelompok militan itu dan militer Israel.
Serangan ini merupakan yang pertama terjadi di Sidon sejak Hamas melancarkan serangannya ke Israel pada 7 Oktober, yang memicu perang di Gaza dan mengakibatkan sekutunya di Lebanon, Hezbollah, terlibat dalam bentrokan harian di perbatasan dengan tentara Israel.
Hamas mengonfirmasi bahwa Samer al-Hajj, seorang komandan mereka, tewas dalam serangan tersebut. Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, menyebut kematian Hajj sebagai sebuah “pembunuhan” dan menggambarkannya sebagai “komandan lapangan”.
Sumber keamanan Lebanon, yang meminta anonimitas karena tidak berwenang berbicara kepada media, mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan seorang pejabat keamanan Hamas dari kamp pengungsi Ain al-Helweh saat berada di dalam kendaraannya di Sidon.
Kamp pengungsi Ain al-Helweh dan kamp lainnya didirikan untuk menampung warga Palestina yang terusir atau melarikan diri selama perang tahun 1948 yang menyertai pendirian Israel.
Militer Israel menyatakan bahwa pesawatnya melakukan serangan di area Sidon dan “menghabisi” Hajj, yang diidentifikasi sebagai komandan senior Hamas di Lebanon. Israel menuduh Hajj bertanggung jawab atas serangan teror dan peluncuran roket dari Lebanon ke wilayah Israel serta sebagai komandan militer di kamp Ain al-Helweh yang merekrut dan melatih para pejuang.
Serangan Drone
Kantor berita nasional Lebanon melaporkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh “drone musuh” dan juga melukai dua warga sipil. Seorang koresponden AFP melaporkan bahwa tim penyelamat mengevakuasi tubuh yang hangus dari kendaraan tersebut sementara tentara mengamankan lokasi kejadian.
Saluran media Hamas di aplikasi Telegram menyebarkan video yang menunjukkan sekelompok pemuda berbaris dan meneriakkan slogan-slogan di kamp Ain al-Helweh setelah serangan tersebut.
Israel telah berulang kali menargetkan pejabat Hamas di Lebanon sejak perang Gaza meletus 10 bulan yang lalu.
Berdasarkan data AFP, 18 pejuang Hamas telah tewas di Lebanon sejak saat itu. Sebelumnya, serangan di bulan Januari yang menurut pejabat pertahanan AS dilakukan oleh Israel, menewaskan wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Aruri, dan enam militan lainnya di wilayah Hizbullah di Beirut selatan.
Sepuluh bulan kekerasan lintas perbatasan ini telah menyebabkan sekitar 562 orang tewas di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah pejuang, tetapi juga termasuk setidaknya 116 warga sipil. Di sisi Israel, termasuk di Dataran Tinggi Golan yang dicaplok, 22 tentara dan 26 warga sipil dilaporkan tewas, menurut angka dari militer Israel.