Nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) belum sepenuhnya jelas. Presiden AS Donald Trump memang membatalkan blokir TikTok yang mulanya dijadwalkan pada 19 Januari 2025.
Namun, Trump tetap mendorong layanan di bawah ByteDance asal China tersebut untuk menyerahkan 50% kepemilikannya di AS kepada investor asal negeri Paman Sam.
Terbaru, Trump menandatangani perintah eksekutif yang meminta pembentukan dana abadi alias sovereign wealth fund (SWF) hingga tahun depan. Ia mengatakan SWF tersebut berpotensi untuk membeli TikTok.
Jika terbentuk, SWF itu juga dikatakan bisa menempatkan AS berbarengan dengan negara-negara lain yang sudah memiliki entitas serupa di Timur Tengah dan Asia.
Tujuannya untuk membuat investasi langsung dalam mengelola uang pemerintah, dikutip dari Reuters, Selasa (4/2/2025).
Dalam perintahnya, Trump meminta Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan untuk menyodorkan rencana pembentukan SWF itu dalam 90 hari. Di dalamnya termasuk rekomendasi terkait mekanisme pendanaan, strategi investasi, struktur pendanaan, dan model aturannya.
Biasanya, SWF dibentuk untuk mengelola investasi dari surplus anggaran. Namun, AS mengoperasikannya ketika negara mengalami defisit. Pembentukan SWF ini nantinya akan membutuhkan persetujuan dari Kongres.
“Kami akan menciptakan banyak kekayaan untuk pendanaan,” kata Trump. “Menurut saya sudah waktunya negara memiliki SWF,” ia menambahkan.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan SWF akan dibentuk dalam waktu 12 bulan. Ia mengatakan akan memonetisasi aset dari pembukuan AS untuk masyarakat AS.
“Akan ada kombinasi dari aset likuid, aset yang kami miliki di negara ini untuk kepentingan rakyat AS,” ia menuturkan.