Menanggapi hal itu, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun membantah adanya ada hubungan antara produk sistem pembayaran dari luar seperti Mastercard atau Visa dengan laporan badan kebijakan perdagangan AS, United States Trade Representative (USTR), soal QRIS RI.
“Tidak ada irisan sama sekali dengan Visa atau Mastercard yang seperti yang dikhawatirkan. Karena segmentasinya berbeda, segmentasinya berbeda,” ucapnya pada Senin (5/5/2025).
Misbakhun menjelaskan bahwa QRIS merupakan pembayaran digital dalam rangka memperkuat ekonomi domestik.
Sehingga DPR RI akan terus memberi dukungan ke BI untuk terus memperkuat sistem QRIS tersebut.
“Jadi kita justru ingin memberikan penguatan bahwa QRIS itu dalam rangka upaya memberikan penguatan kedaulatan. Dan kita melakukan upaya untuk memperkuat sistem pembayaran digital di dalam negeri,” katanya.
“Kita (DPR RI) ingin memberikan penguatan kepada BI untuk tetap mengembangkan dan memperkuat sistem teknologi QRIS itu.”
Terungkap dari dokumen USTR, perusahaan-perusahaan AS, termasuk penyedia pembayaran dan bank-bank, mencatat kekhawatiran bahwa selama proses pembuatan kebijakan kode QR BI, para pemangku kepentingan internasional tidak diberitahu tentang sifat perubahan potensial tersebut maupun diberi kesempatan untuk menjelaskan pandangan mereka mengenai sistem tersebut, termasuk bagaimana sistem tersebut dapat dirancang untuk berinteraksi paling lancar dengan sistem pembayaran yang ada.
Selain GPN dan QRIS, USTR juga menyoroti Peraturan BI No. 22/23/PBI/2020, yang berlaku efektif Juli 2021, untuk mengimplementasikan Cetak Biru Sistem Pembayaran BI 2025. Peraturan ini menetapkan kategorisasi sistem pembayaran berdasarkan risiko, kegiatan dan sistem perizinan.
Peraturan tersebut menerapkan batasan kepemilikan asing sebesar 85% untuk operator layanan pembayaran nonbank, yang juga dikenal sebagai perusahaan pembayaran front-end, tetapi investor asing hanya boleh memegang 49% saham dengan hak suara.
Adapun, Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem, menilai perusahaan switching AS sebenarnya tidak memiliki hambatan dalam bisnis kartu kredit di Indonesia. Bahkan ia mengatakan Visa dan Mastercard, serta perusahaan switching asal negara lain masih mendominasi bisnis kartu kredit di Indonesia.
Ia memperkirakan sekitar 75% hingga 80% pangsa pasar kartu kredit RI masih dikuasai Visa dan Mastercard. Sementara itu, seluruh international principle yang ada di RI, diperkirakan menguasai 95% pangsa pasar kartu kredit di Tanah Air.
Terkecuali, pada kartu debit. Santoso menjelaskan itu memang disebabkan karena keberadaan QRIS. Ia menjelaskan latar belakang keberadaan QRIS awalnya merupakan solusi untuk memudahkan para pedagang atau merchant dengan seluruh masyarakat di Indonesia. Sebab, tidak semua UMKM mampu memiliki mesin EDC yang mahal dan harus online.
Doktrin yang tertulis sepanjang empat halaman ini menguraikan kondisi dan ancaman yang dapat memicu penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.
Hal ini terjadi di tengah perang yang masih berkecamuk antara Rusia dan Ukraina, dengan fokus utama Moskow untuk merebut secara penuh wilayah Donbass dan Krimea.
“Rusia akan mempertimbangkan serangan nuklir jika negara itu, atau sekutunya Belarusia, menghadapi agresi dengan penggunaan senjata konvensional yang menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan dan (atau) integritas teritorial mereka,” kata doktrin baru tersebut, yang diteken Presiden Vladimir Putin.
“Agresi terhadap Federasi Rusia dan (atau) sekutunya oleh negara non-nuklir mana pun dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir dianggap sebagai serangan gabungan mereka,” tambah pernyataan itu.
Ditambahkan pula bahwa senjata nuklir dapat digunakan dalam skenario berikut:
1. Jika informasi yang dapat dipercaya diterima tentang peluncuran rudal balistik yang menargetkan wilayah Rusia atau sekutunya.
2. Jika senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya menyerang wilayah Rusia atau sekutunya, atau digunakan untuk menyerang unit atau fasilitas militer Rusia di luar negeri.
3. Jika dampak musuh pada pemerintah atau fasilitas militer Rusia yang sangat penting dapat melemahkan kemampuan serangan nuklir balasan.
4. Jika agresi terhadap Rusia atau Belarus yang melibatkan senjata konvensional menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan dan integritas teritorial mereka.
5. Jika informasi yang dapat dipercaya diterima tentang lepas landas atau peluncuran pesawat strategis dan taktis, rudal jelajah, pesawat nirawak, kendaraan terbang hipersonik atau lainnya dan penyeberangannya ke perbatasan Rusia.
Ancaman langsung pada Amerika Serikat (AS)?
Hal ini sendiri ditekan setelah Presiden AS Joe Biden mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh yang dipasok Washington ke Ukraina untuk menyerang di dalam Rusia. Secara teknis, rudal yang diizinkan untuk dipakai menyerang Rusia adalah Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS. Rudal ini dapat menempuh jarak sekitar 190 mil.
Putin mengatakan pada 12 September bahwa persetujuan Barat untuk langkah tersebut akan berarti keterlibatan langsung negara-negara NATO, AS, dan negara-negara Eropa dalam perang di Ukraina. Ini dikarenakan infrastruktur dan personel militer NATO harus dilibatkan dalam penargetan dan penembakan rudal.
“Pencegahan nuklir ditujukan untuk memastikan bahwa musuh potensial memahami keniscayaan pembalasan jika terjadi agresi terhadap Federasi Rusia dan/atau sekutunya,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Bersama-sama, Rusia dan AS mengendalikan 88% hulu ledak nuklir dunia. Putin adalah pengambil keputusan utama Rusia terkait penggunaan persenjataan nuklir Rusia.
Perubahan dalam doktrin tersebut telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan bukan suatu kebetulan bahwa pengumuman versi baru pada hari Selasa diikuti oleh keputusan Washington selama dua hari untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh tersebut untuk menyerang target di Rusia.
Selama berbulan-bulan, Presiden AS Joe Biden telah mempertimbangkan risiko eskalasi semacam itu.
Meski begitu, peneliti senior di lembaga pemikir pertahanan dan keamanan Royal United Services Institute di Inggris, Jack Watling, mengatakan penggunaan rudal jarak jauh Barat ke wilayah Rusia ‘tentu saja tidak akan’ memicu respons nuklir Moskow seperti yang ditakutkan sebagian pihak di Barat.
“Namun Rusia dapat meningkatkan berbagai cara untuk mengenakan biaya kepada Barat, mulai dari sabotase bawah laut hingga penggunaan proksi untuk mengganggu perdagangan di Bab Al Mandab selat di lepas Laut Merah tempat serangan terhadap pengiriman barang dikaitkan dengan pemberontak Houthi Yaman,” ujarnya kepada AP.
Di sisi lain, peneliti Carnegie Russia and Eurasia Center, Tatiana Stanovaya, mencatat bahwa situasi saat ini memberi Putin godaan besar untuk melakukan eskalasi dan menandai ‘titik kritis yang sangat berbahaya’.
“Putin mungkin ingin memberi Barat dua pilihan yang sulit: ‘Apakah Anda menginginkan perang nuklir? Anda akan mendapatkannya,’ atau ‘Mari kita akhiri perang ini sesuai dengan ketentuan Rusia,'” tulisnya di X.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) pun mencatat jumlah pengunjung pusat perbelanjaan atau mal naik signifikan mencapai 20% pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, Data Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) juga mencatat, RI sedikitnya memiliki 400 mal, di mana nyaris 25% atau sebanyak 96 mal di antaranya berada di wilayah Jakarta.
Tak sekadar jadi pusat perbelanjaan, beberapa mal telah menawarkan fasilitas lengkap dan mewah. Mulai dari mulai pusat belanja kebutuhan pokok dan sehari-hari, pusat belanja dengan konsep one stop shopping, bioskop, restoran, pusat hiburan, hingga hotel di bawah satu atap.
Tak heran, mal tersebut kerap menjadi destinasi wisata bagi banyak orang. Mal-mal itu ada yang tergolong sebagai mal terbesar dengan fasilitas terlengkap di Jakarta. Seperti Grand Indonesia, Central Park, Pacific Place, Senayan City dan Plaza Senayan.
Lantas siapa saja pemilik mal-mal tersebut? Berikut daftar mal terbesar di Jakarta dan pemiliknya.
1. Trihatma Kusuma Haliman
Trihatma adalah pemilik raksasa properti, PT Agung Podomoro Land Tbk. (Agung Podomoro Group). Grup bisnis ini membangun Senayan City, Thamrin City, dan Central Park. Dalam catatan APPBI, Central Park saat ini jadi mal terbesar di Jakarta. Mal berlokasi di Grogol Petamburan, Jakarta Barat ini memiliki luas 188.077 m2 dan luas area pertokoan 125.626 m2.
Akan tetapi pada 2022 Agung Podomoro Land melepas 149 Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas Central Park Mall atau setara 85% kepada PT CPM Assets Indonesia. Transaksi dilakukan usai CPM Assets Indonesia diakuisisi oleh perusahaan asal Jepang, yaitu Hankyu Hanshin Properties Corp. melalui anak usahanya, CPM Assets Japan LLC.
Sementara itu, Senayan City masuk dalam daftar mal besar dengan fasilitas terlengkap di Jakarta. Dalam catatan APPBI, Senayan City yang berlokasi di Jl Asia Afrika, Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai beroperasi tahun 2006. Mal ini berdampingan dengan stasiun TV dan apartemen sehingga cukup ramai oleh lalu lalang pekerja kantoran dan penghuni apartemen.
2. Sutjipto Nagaria
Ia adalah pemilik Summarecon Agung Tbk yang mempunyai Summarecon Mall Kelapa Gading.
Menurut APPBI, Summarecon Mall Kelapa Gading adalah mal terbesar kedua di Jakarta. Pembangunan mal ini dimulai sejak tahun 1990 dan terus berkembang sampai sekarang. Mal berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara ini memiliki luas 150.000 m2 dan mengusung berbagai konsep, seperti gaya hidup, kuliner, hingga entertainment. Diperkirakan ada 600 tenant beroperasi di mal ini.
3. Eka Tjandranegara
Eka Tjandranegara adalah pemilik bisnis Grup Mulia. Mengutip situs Tatler Asia, Eka melalui Grup Mulia adalah ‘otak’ di balik kehadiran properti megah dan terkenal di Indonesia, dari mulai pusat perbelanjaan, hotel mewah dan gedung pencakar langit. Salah satunya, Mall Taman Anggrek.
APPBI mencatat, Mall Taman Anggrek yang posisinya bersebelahan dengan Central Park ini, memiliki luas bangunan mencapai 360.000 m2 dan memiliki kapasitas 4.000 tempat parkir.
Mal yang beroperasi sejak tahun 1996 ini memiliki ikon berupa giant LED atau disebut juga LED Façade sepanjang 353,4 meter dan tinggi 25 meter. TV raksasa bahkan tercatat sebagai “The World Largest LED Illuminated Façade”.
Mal ini juga terkenal karena mal pertama di Indonesia yang memiliki arena ice skating pertama di Indonesia.
4. Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono
Kakak beradik yang menjadi orang terkaya di Indonesia juga memiliki mal di kawasan Jakarta Pusat yakni Grand Indonesia yang merupakan bagian dari PT Grand Indonesia (Djarum Group).
Menurut APPBI, Grand Indonesia juga masuk dalam daftar mal terbesar dan termewah di Indonesia.
Mall karya Djarum Group ini dibangun dengan pengembangan terintegrasi perkantoran Menara BCA, Hotel Indonesia Kempinski, dan juga apartemen Kempinski Private Residences.
Grand Indonesia memiliki luas sekitar 141.472 m2 yang terdiri dari dua bagian, yakni West Mall dan East Mall. Kedua bagian mal dihubungkan dengan sky bridge.
5. Tan Kian
Tan Kian adalah pemilik mal yang ada di kawasan SCBD, Senayan, Pacific Place lewat kerajaan bisnis Dua Mutiara Group, yaitu Pacific Mall. Mal mewah ini menempati posisi ketujuh daftar mal terbesar di Jakarta versi APPBI.
Pacific Place merupakan pusat belanja yang didirikan dengan konsep mixed use, yaitu terdiri dari One Pacific Place Office, The Ritz-Carlton Hotel, dan The Ritz Carlton Residence.
6. PT Senayan Trikarya Sempana
Pada laman Linkedin perusahaan ini tertulis sebagai pihak yang membangun dan mengelola kawasan Senayan Square, termasuk Plaza Senayan.
Perusahaan ini merupakan perusahaan venture antara Kajima Overseas Asia Pte. Ltd dengan Badan Pengelola Gelora Bung Karno.
Mal ini masuk dalam daftar mal terbesar di Jakarta versi APPBI, dengan luas mencapai 130.500 m2.
7. Alexander Tedja
Ia adalah pemilik Pakuwon Group. Melansir detik, grup bisnis ini pemilik sederet mal di Jakarta seperti Blok M Plaza, Mal Kota Kasablanka (Kokas), juga Mal Gandaria City.
Menurut APPBI, mal Kota Kasablanka adalah salah satu mal terbesar di Jakarta. Mal ini berlokasi di Jl Casablanca Raya Kav. 88, Tebet, Jakarta Selatan dan masuk dalam kawasan superblok.
8. Murdaya Poo
Mal Pondok Indah (PIM) adalah salah satu mal pertama di Jakarta yang dibangun pada tahun 1991 dan pembangunannya juga menimbulkan tren pembangunan mal di bagian lain Jakarta.
Dalam daftar APPBI, mal ini masuk dalam daftar di Jakarta. Mal yang beroperasi sejak tahun 1991 ini awalnya hanya terdiri dari satu bangunan utama. Kini, sudah ada tiga bangunan mal, yakni PIM 1, PIM 2, dan PIM 3 yang dibuka tahun 2021.
Pondok Indah Mall merupakan properti yang dikembangkan oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk. Perusahaan itu didirikan oleh Murdaya Poo pada 29 Maret 1972.
Menurut Robert Kiyosaki, penulis buku laris Rich Dad, Poor Dad, memiliki mindset yang tepat dapat membantu seseorang mengatasi hambatan mental dan meraih kebebasan finansial. Dalam situs resminya, Kiyosaki membagikan tujuh mindset yang perlu dimiliki untuk mencapai kesuksesan.
Berikut adalah deretan mindset yang bisa membantu Anda untuk sukses dan kaya jika Anda pelihara sejak dini:
– Anda harus ditantang
Jadi kaya bukanlah sebuah hal yang terjadi begitu saja, namun merupakan progres. Oleh karena itulah Anda harus selalu ditantang setiap hari.
“Untuk meraih kekayaan dan menjaga pertumbuhan (kekayaan Anda), Anda harus menantang diri Anda untuk meningkatkan performa kerja Anda lebih tinggi setiap harinya,” ujar Kiyosaki.
Ketika Anda mendorong diri Anda hingga di luar zona nyaman, maka Anda akan menemukan skill, kemampuan, dan peluang baru yang dulu tidak akan Anda yakini kehadirannya.
– Hadapi ketakutan
Terkadang, orang tidak langsung lari untuk menghindari hal yang mereka takuti. Mereka cenderung menyampaikan segudang alasan untuk menjustifikasi perbuatan yang membuatnya gagal dalam melakukan sesuatu.
Keluar dari zona nyaman memang sangat menakutkan, Anda bisa saja gagal dan berada di kondisi yang lebih terpuruk dari sekarang.
Namun ketika ketakutan itu hilang, maka tantangan seberat apapun bisa Anda hadapi.
– Belajar untuk hadapi risiko
Menghindari risiko adalah hal yang manusiawi, namun dalam urusan membangun kekayaan risiko yang akan muncul tentu beragam, khususnya dalam hal investasi. Tanpa pengetahuan yang baik, risiko-risiko tersebut akan sulit dimitigasi dan bisa berujung kerugian.
Cara paling efektif untuk meminimalisir risiko adalah dengan mengedukasi diri kita sendiri, baik dengan mempelajari konsep diversifikasi, aset alokasi, dan manajemen risiko.
Intinya sebelum berinvestasi, kuasailah dulu ilmu dan mindsetnya.
– Yakin sama diri Anda sendiri
Ketika Anda yakin dengan diri Anda, maka Anda akan melihat banyak peluang yang tidak akan terlihat secara kasat mata bagi orang lain.
Tanpa adanya kepercayaan diri, sangatlah mudah bagi Anda untuk membuat keputusan finansial yang didasari oleh ketidakpastian. Hal itu justru akan membuat Anda mengalami kerugian yang sangat dalam.
Bukan cuma itu, suara hati untuk mendorong Anda kembali ke zona nyaman juga akan semakin kuat.
Yakinlah dengan kemampuan Anda, dan persenjatai lah Anda dengan ilmu seputar perencanaan keuangan, manajemen risiko, dan perencanaan investasi yang baik.
– Buat diri Anda dikelilingi orang-orang yang baik
Terimalah fakta bahwa Anda tidak akan bisa bergerak sendiri untuk menggapai kesuksesan ini. Anda tentu membutuhkan bantuan dari orang-orang yang lebih cerdas dari Anda baik untuk mengedukasi diri, dan lain sebagainya.
Bangunlah relasi Anda dengan baik, Anda kesempatan untuk sukses kedepannya menjadi semakin terbuka.
Jangan ragu untuk mencari mentor terkait hal ini. Pilihlah seseorang yang lebih berpengalaman dari Anda agar Anda pun bisa belajar banyak hal darinya.
– Sadari, jadi kaya juga tidak mudah
Hidup miskin itu sulit, begitupun dengan hidup kaya. Jadi, pilihlah kesulitan yang Anda inginkan.
Jika menjadi kaya adalah hal yang mudah, setiap orang tentu bisa melakukannya dengan mudah.
Anda harus mendedikasikan waktu Anda untuk belajar, membangun portofolio investasi, dan lain sebagainya demi masa depan Anda.
– Belajar dari kesalahan
Kesalahan itu tentu beragam, kesalahan dalam karier, investasi, menabung, membuat keputusan finansial, dan lain sebagainya.
Semakin cepat Anda belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah Anda alami, semakin cepat pula Anda bisa berada dalam fase bertumbuh, dan itu adalah aspek krusial untuk meraih kesuksesan finansial.
Jangan pernah takut untuk membuat kesalahan, tapi jangan pula menyesalinya terlalu lama tanpa melakukan apapun demi memperbaiki situasi di masa depan.
Tidak hanya membawa keuntungan besar bagi negara, industri ini juga melambungkan nama sejumlah pengusaha sawit ke jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Berikut daftarnya dikutip dari berbagai Sumber.
Martua Sitorus berada di peringkat 14 sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun lalu. Menurut data real time billionaires Forbes, saat ini dia memiliki kekayaan bersih sebesar 2,7 miliar dolar AS atau Rp 39 triliun.
Pada 1991, dia bersama dengan Kuok Khoon Hong mendirikan Wilmar. Saat awal berdiri, perusahaan ini memiliki kurang dari 10.000 hektare (ha) kebun kelapa sawit di Sumatera Utara.
Perusahaannya terus berkembang hingga ratusan ribu ha dan tercatat memiliki banyak pabrik pengolahan minyak sawit. Orang ter bahkan mendapatkan julukan sebagai Raja Minyak Sawit Indonesia.
Wilmar adalah salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terluas di dunia dengan total lahan tanam mencapai 232.053 ha pada akhir tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 65 persen kebun sawit di Indonesia; sekitar 26% di Malaysia timur, dan sisanya atau 9 persen ada di Afrika.
2. Anthoni Salim
Anthoni Salim menempati peringkat ke-3 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2021. Adapun kekayaannya saat ini sebesar 8,5 miliar dolar AS atau Rp122,7 triliun.
Sumber kekayaan Anthoni Salim tidak hanya berasal dari produk mi instan, Indomie, tapi juga dari kelapa sawit.
Diketahui Bisnis kelapa sawit keluarga Salim dijalankan lewat perusahaannya Indofood Agri Resources Ltd. Sementara di bawah Grup Salim, ada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit, seperti PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
Beberapa tahun ke belakang, Grup Salim mengakuisisi banyak perusahaan kelapa sawit yang membuat lahan miliknya menjadi makin luas.
3. Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto berada peringkat ke-21 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2021. Kekayaannya saat ini tercatat sebesar 1,9 miliar dolar AS atau Rp 27,4 triliun.
Dia yang memulai bisnisnya pada 1967 sebagai pemasok suku cadang dan pengusaha di bidang jasa konstruksi untuk industri minyak, kini dikenal sebagai konglomerat pemilik grup usaha Royal Golden Eagle International (RGEI) yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas yang berbasis di Singapura.
RGEI bergerak di berbagai industri, diantaranya kertas dan pulp (Asia Pacific Resources International Holding Ltd), dan industri perkebunan kelapa sawit (Asian Agri dan Apical).
4. Ciliandra Fangiono
Ciliandra merupakan orang terkaya paling muda dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun lalu. Pengusaha 45 tahun ini berada di posisi 24. Kekayaannya saat ini tercatat sebesar 1,83 miliar dolar AS atau Rp 26,4 triliun.
Dia adalah CEO First Resources Ltd, perusahaan yang tercatat di bursa efek Singapura. Perusahaan ini diketahui banyak menguasai ratusan ribu ha lahan sawit di Indonesia.
5. Peter Sondakh
Peter Sondakh berada di peringkat 20 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2021. Saat ini, kekayaannya sebesar 2 miliar dolar AS atau Rp28,9 triliun.
Dia Kepala Rajawali Corpora, perusahaan investasi yang portofolionya mencakup hotel, media, dan pertambanga. Dia juga memiliki perusahaan properti Grup Rajawali Property. Selain itu, dia pun memiliki Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT).
6. Theodore Rachmat
Theodore Rachmat berada di posisi 15 orang terkaya versi Forbes tahun lalu. Adapun kekayaannya saat ini tercatat sebesar 3,4 miliar dolar AS atau Rp 49,1 triliun.
Theodore Rachmat yang akrab dipanggil dengan Teddy ini mendirikan grup Triputra pada 1998. Saat ini, grup tersebut memiliki empat lini bisnis, termasuk agribisnis, manufaktur, dan pertambangan. Dia menjalankan bisnis sawitnya melalui PT Triputra Agro Persada.
7. Hashim Djojohadikusumo
Adik dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini berada di peringkat 40 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2021. Kekayaan Hashim saat ini mencapai 685 juta dolar AS atau Rp 9,9 triliun.
Dia memiliki Arsari Group yang bergerak di berbagai sektor mulai dari perkebunan kelapa sawit, pertambangan, pulp dan kertas, jasa logistik dan kargo.
8. Arini Subianto
Dalam daftar Forbes tahun lalu, Arini berada di peringkat ke-44 orang terkaya di Indonesia. Sementara saat ini, kekayaannya tercatat senilai 975 miliar dolar AS atau Rp 14,1 triliun.
Arini adalah putri sulung taipan Benny Subianto, yang telah wafat pada Januari 2017. Setelah sang ayah meninggal dunia, dia mengambil alih kendali kerajaan bisnisnya.
Arini adalah presiden direktur perusahaan induk keluarga, Persada Capital Investama. Dia mengawasi investasi Persada di produk pengolahan kayu dan kelapa sawit hingga karet dan batu bara.
9. Putera Sampoerna
Dalam daftar orang terkaya Forbes 2021, Putra Sampoerna berada di peringkat 25. Adapun kekayaan kini mencapai 1,8 miliar dolar AS atau Rp 26 triliun. Awalnya Putera Sampoerna dikenal sebagai bos perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk, namun dia melepasnya ke Philip Morris seharga 2 miliar dolar AS pada 2005.
Setelah itu, dia mulai fokus mengembangkan bisnis investasi lewat Sampoerna Strategic yang bergerak di bidang bisnis keuangan, properti, telekomunikasi, kayu, dan perkebunan. Putra Sampoerna diketahui pemilik PT Sampoerna Agro Tbk yang menguasai lebih dari 100.000 ha kelapa sawit di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan.
10. Bachtiar Karim
Bachtiar Karim berada di posisi 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes tahun lalu. Kekayaannya saat ini tercatat sebesar 3,5 miliar dolar AS atau Rp 50,5 triliun. Kekayaannya bersumber dari perusahaan sawit yang dimilikinya. Bersama dengan saudaranya, Burhan dan Bahari, Bachtiar menjalankan Musim Mas, salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia.
Penjualan sawit mereka mencapai 6,9 miliar dolar AS pada 2020. Musim Mas didirikan pada 1972. Perusahaan tersebut berdiri setelah dua tahun keluarga Karim membuka kilang minyak sawit pertama di Indonesia pada 1970.
11. Susilo Wonowidjojo
Susilo Wonowidjojo berada di peringkat orang terkaya ke-7 dalam daftar Forbes tahun lalu. Kekayaan Susilo saat ini mencapai 4,8 miliar dolar AS atau Rp 69,3 triliun.
Dia mengawali karier sebagai pebisnis rokok Gudang Garam. Kemudian masuk ke bisnis perkebunan kelapa sawit lewat perusahaannya PT matahari Kahuripan Indonesia atau Makin Group. Perusahaan miliknya tersebar di Provinsi Jambi dan Kalimantan Tengah.
12. Keluarga Widjaja
Keluarga Widjaja berada di peringkat ke-2 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2021. Kekayaan keluarga Widjaja saat ini sebesar 9,7 miliar dolar AS atau setara Rp 140 triliun.
Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis yang dirintis oleh Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari 2019 pada usia 98 tahun. Keluarga Widjaja tercatat sebagai pemilik Sinar Mas Group.
Sinar Mas Group merupakan produsen minyak goreng terbesar di Indonesia dengan merek Filma. Selain itu, juga memiliki perusahaan penghasil sawit terbesar di dunia Golden Agri-Resources.
“Pada kesempatan ini saya ingin menginformasikan seluruh masyarakat Indonesia dan mancanegara, bagi pejuang-pejuang keadilan, bagi para lawyer-lawyer muda dan senior pejuang-pejuang keadilan, bagi masyarakat pencari keadilan, bahwa pada hari ini Minggu, tanggal 5 Januari 2025, sekitar pukul 12.00 WIB, telah meninggal dunia sahabat saya, sahabat kita semua seorang lawyer muda yang sangat keras membela keadilan, yaitu saudara Alvin Lim SH MH,” ujar Razman dalam keterangan video, mengutip Detikcom, Minggu (5/1/2025).
Asal tahu saja, Pengacara Alvin Lim merupakan salah satu pendiri LQ Indonesia Law Firm. Alvin merupakan lulusan sarjana hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Gunung Jati, Tangerang, Banten.
Alvin Lim juga menempuh sarjana ekonomi dari University of California Berkeley, Amerika Serikat. Lalu, Alvin melanjutkan pendidikan di bidang perbankan di Colorado Graduate School of Banking Amerika Serikat. Kemudian, Alvin juga tercatat memiliki sertifikat perencanaan keuangan dari Florida State University, Amerika Serikat (AS).
WhatsApp menyediakan daftar kontak yang sering dihubungi. Selain itu daftar akun yang baru saja dihubungi oleh pengguna tersebut.
Namun perlu diingat untuk meminta izin sebelum mengakses akun WhatsApp dan ponsel pasangan. Berikut caranya melihat riwayat aktivitas akun WhatsApp:
1. Buka aplikasi WhatsApp
2. Klik ikon tiga titik di bagian atas kanan
3. Tekan tombol Settings
4. Pilih menu Chats
5. Gulir layar ke bawah, tekan tombol Chat History
6. Tekan Export Chat
7. Anda akan melihat daftar kontak yang sering dihubungi dan baru saja dikontak.
Tiga nomor teratas merupakan kontak yang sering dihubungi dan baru saja dikontak akan bisa dilihat dalam menu Recent Chat.
Fitur Cegah Link Penipu
Sementara itu WhatsApp dikabarkan tengah mempersiapkan sebuah fitur keamanan baru. Fitur itu akan mencegah pengguna mengklik link palsu atau berbahaya.
Penipuan melalui WhatsApp memang kerap terjadi. Biasanya penipu akan mengirimkan link berbahaya kepada para calon korbannya dan berharap akan diklik agar bisa mendapatkan keuntungan dari kejahatannya itu.
Fitur tersebut sudah terlihat Android Police beberapa waktu lalu. WhatsApp menghadirkan opsi melakukan verifikasi link lewat Google Search.
Opsi ini akan muncul pada link yang ada pada pesan yang diteruskan (forward). Setelah diklik, akan muncul fungsi dan informasi soal tautan dan mencarinya sebagai teks.
Terbaru fitur itu tersedia dalam bagian WhatsApp beta 2.24.22.19. Ada sejumlah perubahan kecil, misalnya bukan hanya dari pesan forward namun tersedia untuk semua link yang ditawarkan.
Hal itu diungkap Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno usai mengunjungi pabrik BYD, di Shenzen, China beberapa waktu lalu. Dia pun mendesak pemerintah segera bertindak tegas, karena aksi koboi preman berkedok ormas itu akan mengganggu target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Dia mengingatkan agar pemerintah tidak mentolelir aksi preman ormas di Indonesia.
Aksi premanisme yang mengancam iklim investasi di Indonesia pun jadi sorotan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Aksi premanisme ormas dikhawatirkan akan menyebabkan investor mundur dari Indonesia dan beralih ke negara lain.
“Premanisme mengganggu iklim investasi. Misal pabrik mobil China di Subang, cerita ini bakal sampai ke kantor pusat di China. Ini juga jadi bahan informasi nggak positif bagi calon investor lain, bahwa di Indonesia kita sudah urus izin, sudah mengeluarkan biaya, kok ada lagi biaya preman,” kata Wakil Ketua Umum KADIN bidang Otonomi Daerah Sarman Simanjorang kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2025).
Karena itu, dia mengapresiasi ada pemerintah daerah (Pemda) yang merespons baik fenomena tersebut. Salah satunya, kata dia, pembentukan Satgas Pemberantasan Premanisme di Jawa Barat. Sarman berharap Pemda lain bisa mengikuti langkah tersebut agar investasi terbebas dari kecemasan berusaha. Jika tidak, maka investor bisa pergi ke wilayah lain yang memberikan ‘karpet merah’.
“Kita sadari bahwa berbagai negara lain juga sudah membenahi dan juga menciptakan daya tarik bagi calon-calon investor, salah satu negara pesaing utama kita seperti Vietnam. Vietnam itu bahkan mereka sudah menawarkan ke calon-calon investor yakni pemerintah siap menyediakan lahan, jadi sudah sampai karpet-karpet merah mereka sudah siapkan,” kata Sarman.
Karenanya pemerintah perlu bertindak tegas dengan menertibkan tindakan premanisme dari ormas-ormas tersebut, termasuk apparat penegak hukum yang tidak tebang pilih.
“Kita punya keunggulan dibanding Vietnam dari sisi populasi yang sangat besar nomor 5 terbesar dunia. Dari sisi daya tarik unggul tapi kalau non teknis ga bisa benahi, mungkin calon investor pilih Vietnam, kita yang rugi,” kata Sarman.
Sebagai informasi, investasi pabrik mobil BYD di Subang mencapai belasan triliun rupiah atau bernilai US$1 miliar. Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengungkapkan bahwa dalam rentang 1 tahun ke depan pembangunan pabrik rampung.
“Setiap progres pembangunan pabrik kami berjalan lancar dan sesuai jadwal. Kami akan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan pada akhir 2025,” kata Zhao dalam media gathering BYD, pada awal tahun ini.
Pergerakan Ekonomi Global dan Domestik Mengutip dari Global Economic Prospects Januari 2025 yang diterbitkan oleh World Bank, pertumbuhan global diperkirakan akan bertahan stabil pada 2,7 persen di tahun 2025-2026. Namun demikian, World Bank melihat pertumbuhan ekonomi global akan berada pada “tingkat pertumbuhan yang rendah” yang tidak akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Potensi hambatan lebih lanjut berasal dari ketidakpastian kebijakan yang meningkat seperti kebijakan perdagangan internasional, ketegangan geopolitik, dan lainnya. Sebagai contoh, kebijakan perdagangan dari Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif baru kepada barang-barang impor (baja dan alumunium) sebesar 25% yang berasal dari Meksiko dan Kanada serta 20% barang impor dari China.
Adapun pada 2 April 2025, Presiden Trump memberlakukan tarif impor baru ke 180 negara dan wilayah, termasuk Indonesia dengan tarif sebesar 32%. Tarif ini lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia sebesar 24% dan Singapura sebesar 10%.
Ketidakpastian kebijakan global yang berimplikasi pada peningkatan ketidakpastian ekonomi cenderung membuat perilaku investor wait and see, menunda investasinya akibat ketidakpastian ekonomi, atau bahkan beralih kepada instrumen investasi yang dianggap safe haven seperti logam mulia. Mengutip Reuters, Wall Street telah kehilangan lebih dari US$5 triliun atau setara kurang lebih Rp82 ribu triliun dalam waktu singkat sejak pengumuman tarif diberlakukan.
Tekanan tidak hanya terdapat di ranah internasional seperti pemberlakuan tarif ataupun ketegangan geopolitik, di dalam negeri sendiri, Indonesia membunyikan alarm indikator ekonomi yang perlu diperhatikan lebih serius. Secara makroekonomi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi mencapai 0,76% pada Januari 2025 di mana komoditas tarif Listrik menjadi penyumbang utama deflasi Januari 2025.
Sedangkan pada Februari 2025, terjadi deflasi yoy sebesar 0,09% dan 0,48% mom dengan IHK sebesar 105,48. Adapun kejadian di ranah pasar modal yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot tajam sebesar 6.12% atau ke level 6.076 pada perdagangan sesi pertama Selasa 18 Maret 2025 yang direspon oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan membekukan perdagangan saham atau trading halt setelah IHSG turun 5%.
Catatan fiskal Indonesia juga menjadi sorotan setelah Menteri Keuangan mengumumkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai Februari 2025 mengalami defisit Rp31,2 triliun atau sebesar 0,13 terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun Kemenkeu mencatat bahwa realisasi penerimaan pajak hingga akhir Februari 2025 mencapai Rp187 triliun atau menurun sekitar 30,1% yoy.
Perlunya Komunikasi Kebijakan di Tengah Gempuran Ekonomi Berbagai kondisi yang bergejolak baik secara ekonomi atau politik Internasional maupun nasional menuntut agar pemangku kepentingan tidak hanya adaptif dan solutif namun juga komunikatif. Respons yang dibentuk oleh pemangku kepentingan perlu secara tegas mempertimbangkan juga dampak dari narasi yang telah dibentuk agar persepsi publik dapat tercermin positif sehingga stabilitas politik dan ekonomi terjaga.
Namun, perlu diingat juga bahwa komunikasi bukan hanya sebatas pada bagaimana merespons situasi atau sosialisasi suatu kebijakan melainkan terdapat, antara lain, “komunikasi kebijakan” yang meliputi partisipasi publik.
Mengutip dari Riant dalam diskusi yang diselenggarakan Knowledge Sector Initiative (KSI) bekerja sama dengan BRIN dan CIPG 2021 tempo lalu, komunikasi kebijakan berarti melibatkan sektor publik dari sejak penyusunan kebijakan itu sendiri yang berbeda dengan sekedar sosialisasi kebijakan yang hanya fokus pada pemberitahuan kepada publik tanpa adanya keterlibatan.
Lebih dalam, dalam konteks pemangku kepentingan seperti yang dikutip McQuail dalam tulisan Eddy Cahyono, Kepala Biro Humas Kemensetneg, manajemen strategi komunikasi yang kurang terorkestrasi dengan baik melalui narasi tunggal memiliki implikasi pada menurunnya keterlibatan publik dalam menyukseskan kebijakan yang bermuara pada citra pemerintahan secara keseluruhan, bahkan dapat menyebabkan kesalahpahaman, ketidakpercayaan, hingga penolakan terhadap kebijakan yang telah dirancang dengan baik.
Sebagai contoh, memang dalam kenyataannya belakangan ini kerap terjadi perbedaan pandangan yang tidak sederhana ketika pembuat kebijakan menetapkan dan mengesahkan suatu ketentuan Undang-Undang atau kebijakan lainnya yang secara tidak langsung dapat saja mempengaruhi stigma investor baik investor lokal maupun internasional.
Februari lalu, reaksi pasar pada saat peresmian BPI Danantara cukup masif di mana outflow asing sebesar Rp3,47 triliun diikuti IHSG yang anjlok 2,34% ke level 6.591. Adapun beberapa ketentuan lainnya yang disahkan pada 2025 ini dapat saja berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap stabilitas politik atau ekonomi Indonesia yang ditandai dari outflow asing dan/atau IHSG yang semakin loyo.
Memang jika melihat contoh yaitu pada saat peresmian BPI Danantara, Danantara memiliki tujuan pembentukan yang ideal beserta landasan filosofis untuk Pembangunan dan kemakmuran rakyat. Dapat saja kurangnya sentimen positif berasal dari minimnya komunikasi kebijakan yang melibatkan publik atau asumsi terdahulu di mana kepengurusan Danantara hanya melibatkan tokoh politik.
Meskipun pada saat peresmian kita disajikan tokoh-tokoh profesional di dalam pengurusannya, komunikasi kebijakan tentu menjadi tantangan bagi pemangku kepentingan terutama di era saat ini yaitu era post truth. Era ini kerap disangkutpautkan dengan dinamika di mana faktor objektif sering kali disingkirkan dan informasi lebih menonjolkan emosi serta memperkuat keyakinan yang sudah ada sehingga stigma publik lebih kepada mencari pembenaran dibandingkan sesuatu yang benar.
Hal ini tentu berlaku pada beberapa ketentuan yang sudah ditetapkan dan disahkan atau kebijakan yang akan diambil oleh pemangku kepentingan ke depannya dalam menghadapi gejala ekonomi dan politik yang akan berdampak baik langsung maupun tidak langsung pada stabilitas ekonomi. Komunikasi kebijakan publik menjadi senjata yang perlu diperkuat agar kebijakan yang disampaikan dapat diterima atau setidaknya dipahami dengan baik mengingat terdapat partisipasi publik di dalamnya.
Adapun selain elemen pemangku kepentingan yang perlu menekankan pada pentingnya penerapan komunikasi publik, masyarakat juga diharapkan dapat berpartisipasi aktif serta menghindari penerimaan berita tanpa adanya analisa objektif terlebih dahulu. End state dari kolaborasi negara dengan masyarakat diharapkan mampu menciptakan stabilitas politik yang tentunya bisa saja berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung pada stabilitas ekonomi.
Namun, belum banyak orang tahu ternyata Bapak Pendidikan Indonesia hanya lulus sekolah setara SD pada zaman sekarang. Dan juga pernah drop out kuliah karena alasan tertentu. Bagaimana bisa?
Masa Sekolah Ki Hajar Dewantara
Soewardi Soeryaningrat berasal dari kalangan elit Jawa. Kedua orang tuanya masih menjadi bagian keluarga Pangeran Paku Alam. Hanya saja, jalan hidup keluarga Soewardi tak mulus. Di tengah jalan keluarganya mendadak jatuh miskin, sehingga dia tak mendapat keistimewaan penuh sebagai keluarga elit.
“[…] Meskipun Soewardi dan Soeryopranoto (red, saudara kandung Soewardi) dilahirkan dalam keluarga aristokratis, tetapi karena status ekonomi, mereka termasuk aristrokratis yang kurang mempunyai hak istimewa,” ungkap Sejarawan Savitri Prastiti Scherer dalam Keselarasan dan Kejanggalan (1975).
Atas dasar ini, pria kelahiran 2 Mei 1889 ini tak menerima pendidikan yang paling istimewa untuk golongan elite pribumi, yakni Hoogere Burgerschool (HBS) atau sekolah di Belanda, tetapi bersekolah di Europese Lagere School (ELS).
Mengutip riset peneliti sejarah, Fakhriansyah, berjudul “Akses Pendidikan Bagi Pribumi Pada Periode Etis” (2019), ELS merupakan sekolah rendah yang dibuka pemerintah bagi anak-anak keturunan Eropa, timur asing, atau anak pribumi golongan elit. Pada masa sekarang, ELS setara dengan Sekolah Dasar (SD).
Sekalipun setara SD pada masa sekarang atau dahulu tergolong sekolah rendah, ELS termasuk sekolah elite yang tak bisa dimasuki begitu saja oleh pribumi lain. Pribumi yang bisa masuk pun tak sembarangan dan harus bersusah payah terlebih dahulu.
“Penerimaan anak pribumi dibolehkan asal jumlahnya kurang dari jumlah anak Belanda,” tulis Fakhriansyah.
Soewardi tercatat masuk ELS pada tahun 1896 atau usia 7 tahun. Lalu setelahnya dia kemudian masuk ke School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) atau Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera di Weltevreden (Kini Gambir).
STOVIA memiliki masa belajar selama 9 tahun dan lulusannya punya kualifikasi sebagai seorang ahli. Pada masa sekarang, status STOVIA sama seperti universitas. Namun, jejak Soewardi di STOVIA tak lama. Pada 1909, dia terpaksa mengundurkan diri (Drop out) karena sering sakit-sakitan.
“Berhubung fisiknya yang kurang kuat, menyebabkan dia sering sakit-sakitan, sehingga beasiswa yang diterimanya harus dicabut sebagai akibat dari seringnya tidak masuk sekolah,” ungkap Sejarawan Djoko Marihandono dalam Ki Hajar Dewantara: Pemikiran & Perjuangannya (2017).
Dengan demikian, pengalaman pendidikan Soewardi tercatat hanya lulusan ELS atau setara SD dan mengundurkan diri (Drop Out) dari STOVIA. Setelah tak bersekolah, dia kemudian memutuskan untuk bekerja. Mulai dari buruh pabrik gula di Probolinggo, petugas perkebunan di Jawa Tengah, staf di perusahaan obat, hingga wartawan.
Lebih dari Ijazah & Gelar
Meski begitu, pemikiran di sektor pendidikan melebihi kepemilikan ijazah dan gelar. Sejarah mencatat, Soewardi jadi salah satu tokoh pergerakan yang aktif di dunia pendidikan lewat pendirian Taman Siswa di Yogyakarta pada 1922.
Sejarawan asal Jepang, Tsuchiya Kenji, dalam Demokrasi dan Kepemimpinan: Kebangkitan Gerakan Taman Siswa (1992) menyebut, Taman Siswa berdiri karena Soewardi melihat sistem pendidikan Belanda sangat diskriminatif. Dia membuat Taman Siswa sebagai sekolah tak resmi agar semua pribumi bisa bersekolah.
Di sana, Soewardi mengembangkan pemikiran-pemikiran pendidikan yang masih sangat relevan hingga sekarang. Salah tiga paling populer adalah terkait bagaimana guru mendidik para murid, yakni Ing Ngarsa Sung Tuladha (guru adalah pendidik yang memberi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (guru harus membangun semangat, dan Tut Wuri Handayani (guru di belakang memberi dorongan).
Berkat kiprahnya di sektor pendidikan, Soewardi kemudian ditetapkan sebagai pahlawan nasional tak lama setelah wafat pada 26 April 1959. Lalu, tanggal kelahirannya, 2 Mei, dirayakan sebagai Hari Pendidikan Nasional lewat SK Presiden No.316 tanggal 16 Desember 1959.